NAMA : ILHAM NUR MALIKI
NOSIS : 20190424-E
PANGKAT : SERDA
NO.ABSEN : 04










    POLTEKAD KODIKLATAD
JURUSAN TELEKOMUNIKASI








TUGAS PERCOBAAN 17
MEMBUAT APLIKASI BUZZER DAN LED 
BERBASIS MATMEGA 8535
DISUSUN OLEH:
SERDA ILHAM NUR MALIKI
NOSIS 20190424-E









D4 TEKNIK TELEKOMUNIKASI MILITER ANGKATAN KEEMPAT
POLITEKNIK ANGKATAN DARAT KODIKLAT TNI-AD


























PERCOBAAN 17
MEMBUAT APLIKASI BUZZER DAN LED 
BERBASIS ATMEGA8535


1. TUJUAN : Agar Bamasis Mampu Membuat Rangkaian Running LED berbasis Amtega 8535 

2. Alat Dan Bahan :

a. Atmega 8535
b. LED
c. Proteus  
3. Teori :

a. Jelaskan tentang Amtega 8535

          ATMega8535 merupakan salah satu mikrokontroler 8 bit buatan Atmel untuk keluarga AVR yang diproduksi secara massal pada tahun 2006. Karena merupakan keluarga AVR, maka ATMega8535 juga menggunakan arsitektur RISC

Keterangan Singkat AVR ATMega8535

Secara singkat, ATMega8535[1] memiliki beberapa kemampuan:
  1. Sistem mikrokontroler 8 bit berbasis RISC dengan kecepatan maksimal 16 MHz.
  2. Memiliki memori flash 8 KB, SRAM sebesar 512 byte dan EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory) sebesar 512 byte.
  3. Memiliki ADC (Pengubah analog-ke-digital) internal dengan ketelitian 10 bit sebanyak 8 saluran.
  4. Memiliki PWM (Pulse Width Modulation - Gelombang Sinyal Termodulasi) internal sebanyak 4 saluran.
  5. Portal komunikasi serial (USART) dengan kecepatan maksimal 2,5 Mbps.
  6. Enam pilihan mode sleep, untuk menghemat penggunaan daya listrik.

Konfigurasi Pin Mikrokontroler AVR ATMega8535

Mikrokontroler ATMega8535 memiliki 40 pin untuk model PDIP, dan 44 pin untuk model TQFP dan PLCC. Nama-nama pin pada mikrokontroler ini adalah
  1. VCC untuk tegangan pencatu daya positif.
  2. GND untuk tegangan pencatu daya negatif.
  3. PortA (PA0 - PA7) sebagai port Input/Output dan memiliki kemampuan lain yaitu sebagai input untuk ADC
  4. PortB (PB0 – PB7) sebagai port Input/Output dan juga memiliki kemampuan yang lain.
  5. PortC (PC0 – PC7) sebagai port Input/Output untuk ATMega8535.
  6. PortD (PD0 – PD7) sebagai port Input/Output dan juga memiliki kemampuan yang lain.
  7. RESET untuk melakukan reset program dalam mikrokontroler.
  8. XTAL1 dan XTAL2 untuk input pembangkit sinyal clock.
  9. AVCC untuk pin masukan tegangan pencatu daya untuk ADC.
  10. AREF untuk pin tegangan referensi ADC.

Pengisian Program pada Mikrokontroler AVR

Untuk melakukan pemrograman dalam mikrokontroler AVR, Atmel telah menyediakan software khusus yang dapat diunduh dari website resmi Atmel. Software tersebut adalah AVRStudio. Software ini menggunakan bahasa assembly sebagai bahasa perantaranya. Selain AVRStudio, ada beberapa software pihak ketiga yang dapat digunakan untuk membuat program pada AVR. Software dari pihak ketiga ini menggunakan bahasa pemrograman tingkat tinggi seperti bahasa C, Java, atau Basic. Untuk melakukan pemindahan dari komputer ke dalam chip, dapat digunakan beberapa cara seperti menggunakan kabel JTAG atau menggunakan STNK buatan Atmel.

Input/Output pada Mikrokontroler AVR ATMega8535

Mikrokontroler memiliki arsitektur RISC 8 bit, di mana semua instruksi dikemas dalam kode 16-bit(16-bits word)dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam satu siklus clock. Mikrokontroler ATMega 8535 memiliki saluran I/O sebagai berikut:
a) Port A(PA0 – PA7) merupakan pin I/O dua arah dan pin masukkan ADC
b) Port B(PB0 – PB7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu timer/counter, komparator analog, dan SPI.
c) Port C(PC0 – PC7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu TWI, komparator analog, dan timer oscillator.
d) Port D(PD0 – PD7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu komparator analog, interupsi eksternal, komunikasi serial.
b.  Jelaskan tentang     LED

        Pengertian LED (Light Emitting Diode) dan Cara Kerjanya – Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan  cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat elektronik lainnya.
Bentuk LED mirip dengan sebuah bohlam (bola lampu) yang kecil dan dapat dipasangkan dengan mudah ke dalam berbagai perangkat elektronika. Berbeda dengan Lampu Pijar, LED tidak memerlukan pembakaran filamen sehingga tidak menimbulkan panas dalam menghasilkan cahaya. Oleh karena itu, saat ini LED (Light Emitting Diode) yang bentuknya kecil telah banyak digunakan sebagai lampu penerang dalam LCD TV yang mengganti lampu tube.










4.   Langkah-langkah percobaan

Buat rangkaian seperti dibawah ini menggunakan Proteus



5.    Analisa 
       a.    Perubahan data delay pada running LED
   Waktu pergantian menyala pada running LED diatur oleh program yang tersimpan pada mikrokontroler sehingga untuk menetukan cepat lambat waktu pergantian menyala running LED dapat di tambahkan pada program dengan cara menaikkan atau menurunkan nilai waktu delay dalam satuan detik.

       b.    Perubahan data biner LED
       Data biner pada percobaan digunakan untuk menentukan LED pada port berapa yang menyala yaitu dengan jenis aktif low dimana nilai 0 pada data biner digunakan untuk menyalakan LED karena LED harus dialiri arus listrik yang mengalir dari Vcc menuju ke Ground dimana nilai 0 berfungsi untuk menjadikan beda potensial pada rangkaian sehingga mikrokontroler berfungsi seperti ground apabila nilainya low.

6.   Kesimpulan dan saran

Percobaan ini menunjukkan fungsi mikrokontroller sebagai pengendali pada rangkaian Running LED.